Sabtu, 08 Desember 2012

Essay Sejarah Penulisan


Zaman Yunani Romawi
Tulisan sejarah di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yaitu karya Homer, di tulis berdasarkan cerita-cerita lama, menceritakan kehancuran Troya pada 1.200 SM. Tulisan itu banyak mengandung informasi mengenai kebudayaan dan masyarakat pada zamannya. Tulisan sejarah dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke-6 SM di Ionia, karena waktu itu masyarakatnya memungkinkan perseorangan untuk berekspresi.
Penulisan sejarah dari Yunani yang terkenal ialah Herodotus (ca 484-425SM), Thucydides (ca 456-396SM), dan Polybius (ca 198-117SM).
Zaman Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Kemenangan Kristen di Eropa mempunyai pengaruh yang luas, termasuk dalam penulisan sejarah. Kebudayaan Kristen bertumpu pada agama dan supernaturalisme. Sejarah dan Teologi tidak dapat dipisahkan.
Penulisan sejarah di Eropa pada Zaman Kristen Awal dan Zaman Kristen Pertengahan mempunyai dua pusat, yaitu gereja dan negara, dengan pendeta dan raja sebagai pelaku utama. Hasilnya berupa annals, chronicles, sejarah umum dan biografi.
Wakil dari Zaman Kristen Awal adalah Africanus (Sextus Julius Africanus, ca 180-ca 250), Eusebius (Eusebius Pamphilus, ca 260-ca 340), dan Orosius (Paulus Orosius, ca 380-ca 420).
Abad XVI: Zaman Renaisans, Reformasi, dan Kontra-Reformasi
Historiografi Renaisans, sama dengan kebudayaannya, lahir di Italia, terutama karena pertumbuhan kota di Italia. Cacat terbesar ialah dalam penjelasan yang memakai pendekatan orang besar, karena banyak sejarah yang ditulis atas perintah penguasa.
Dari Italia diantaranya Lorenzo Valla menulis buku The History of Ferdinand I of Aragon (1407-1457) dan Fransesco Guicciardini menulis buku History of Florence (1483-1540).
Abad XVII: Zaman Penemuan Daerah Baru
            Penemuan daerah-daerah baru abad ke-15, ke-16 dan ke-17 mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan Historiografi Eropa. Hampir seluruh bangsa Eropa mempunyai akses ke laut menyumbang pertumbuhan historiografi. Pada zaman ini sejarah Sosial menjadi tema utama.
            Berkat pengaruh kisah-kisah perjalanan yang banyak, orang eropa tertarik dengan daerah daerah baru untuk ekspansi Eropa. Tulisan Marco Polo (1254-1324), Travels, yang mengabdi pada istana di Cina, telah membangkitkan minat itu. Juga Travels of Sir John Mandeville yang terbit setelah pertengahan abad ke-14.
Christoper Columbus dari Genoa yang menemukan Amerika pada 1492 banyak melaporkan mengenai penemuan-penemuannya. Karena kisah kisahnya masih sangat asing, ia dikenal sebagai pencipta mitos.
Abad XVIII: Zaman Rasionalisme dan Pencerahan
            Rasionalisme pada abad ke-17 sebagaimana dipelopori oleh Rene Descartes dari Prancis, Francis Bacon dari Inggris, dan Baruch Spinoza dari Belanda, baru mempengaruhi historiografi pada abad ke-18. Sikap universal kaum Rasionalis telah meluaskan pandangan orang Eropa secara geografis. Topik yang sesuia dengan pandangan universal itu adalah peradaban. Ada 3 aliran utama, yaitu yang radikal dipelopori oleh Voltaire, yang moderat dan konservatif dipelopori Montesquieu, dan yang sentimaental dipelopori oleh Rousseau.
Abad XIX: Zaman Romantisisme. Nasionalisme dan Liberalisme
            Historiografi dalam abad XIX, ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut: (1) penghargaan kembali pada Zaman Pertengahan, (2) muncul-nya teori “Orang Besar”, (4) timbulnya nasionalisme, dan (5) munculnya Liberalisme akibat Revolusi Inggris pada abad ke-17, Revolusi Amerika, Revolusi Prancis, Perang Kemerdekaan Prusia, dan revolusi pada 1830 serta 1848
Akhir Abad XIX dan Abad XX: Sejarah Kritis dan Sejarah Baru
            Sudah lama sejarah kritis dirintis, dari mulai Jean Bodin yang menulis Method for Easily Understanding History pada abad ke 16, hingga Ranke yang menulis A Critique of Modern Historical Writers pada abab ke 19.
            Pada tahun 1911 Robinson menulis The New History yang memuat dengan jelas program sejarah yang baru itu. Sejarah baru menekankan pentingnya ilmu ilmu sosial. 

0 komentar:

Posting Komentar