Zaman Yunani Romawi
Tulisan
sejarah di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yaitu karya Homer, di
tulis berdasarkan cerita-cerita lama, menceritakan kehancuran Troya pada 1.200
SM. Tulisan itu banyak mengandung informasi mengenai kebudayaan dan masyarakat
pada zamannya. Tulisan sejarah dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke-6 SM
di Ionia, karena waktu itu masyarakatnya memungkinkan perseorangan untuk
berekspresi.
Penulisan
sejarah dari Yunani yang terkenal ialah Herodotus (ca 484-425SM), Thucydides
(ca 456-396SM), dan Polybius (ca 198-117SM).
Zaman Kristen Awal dan Zaman
Pertengahan
Kemenangan
Kristen di Eropa mempunyai pengaruh yang luas, termasuk dalam penulisan
sejarah. Kebudayaan Kristen bertumpu pada agama dan supernaturalisme. Sejarah
dan Teologi tidak dapat dipisahkan.
Penulisan
sejarah di Eropa pada Zaman Kristen Awal dan Zaman Kristen Pertengahan
mempunyai dua pusat, yaitu gereja dan negara, dengan pendeta dan raja sebagai
pelaku utama. Hasilnya berupa annals,
chronicles, sejarah umum dan biografi.
Wakil
dari Zaman Kristen Awal adalah Africanus (Sextus Julius Africanus, ca 180-ca
250), Eusebius (Eusebius Pamphilus, ca 260-ca 340), dan Orosius (Paulus
Orosius, ca 380-ca 420).
Abad XVI: Zaman Renaisans,
Reformasi, dan Kontra-Reformasi
Historiografi
Renaisans, sama dengan kebudayaannya, lahir di Italia, terutama karena
pertumbuhan kota di Italia. Cacat terbesar ialah dalam penjelasan yang memakai
pendekatan orang besar, karena banyak sejarah yang ditulis atas perintah
penguasa.
Dari
Italia diantaranya Lorenzo Valla menulis buku The History of Ferdinand I of Aragon (1407-1457) dan Fransesco
Guicciardini menulis buku History of
Florence (1483-1540).
Abad XVII: Zaman Penemuan Daerah
Baru
Penemuan daerah-daerah baru abad
ke-15, ke-16 dan ke-17 mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan
Historiografi Eropa. Hampir seluruh bangsa Eropa mempunyai akses ke laut
menyumbang pertumbuhan historiografi. Pada zaman ini sejarah Sosial menjadi
tema utama.
Berkat pengaruh kisah-kisah
perjalanan yang banyak, orang eropa tertarik dengan daerah daerah baru untuk
ekspansi Eropa. Tulisan Marco Polo (1254-1324), Travels, yang mengabdi pada istana di Cina, telah membangkitkan
minat itu. Juga Travels of Sir John Mandeville yang terbit setelah pertengahan
abad ke-14.
Christoper
Columbus dari Genoa yang menemukan Amerika pada 1492 banyak melaporkan mengenai
penemuan-penemuannya. Karena kisah kisahnya masih sangat asing, ia dikenal
sebagai pencipta mitos.
Abad XVIII: Zaman Rasionalisme dan
Pencerahan
Rasionalisme pada abad ke-17
sebagaimana dipelopori oleh Rene Descartes dari Prancis, Francis Bacon dari
Inggris, dan Baruch Spinoza dari Belanda, baru mempengaruhi historiografi pada
abad ke-18. Sikap universal kaum Rasionalis telah meluaskan pandangan orang
Eropa secara geografis. Topik yang sesuia dengan pandangan universal itu adalah
peradaban. Ada 3 aliran utama, yaitu yang radikal dipelopori oleh Voltaire,
yang moderat dan konservatif dipelopori Montesquieu, dan yang sentimaental
dipelopori oleh Rousseau.
Abad XIX: Zaman Romantisisme.
Nasionalisme dan Liberalisme
Historiografi dalam abad XIX,
ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut: (1) penghargaan kembali pada Zaman
Pertengahan, (2) muncul-nya teori “Orang Besar”, (4) timbulnya nasionalisme,
dan (5) munculnya Liberalisme akibat Revolusi Inggris pada abad ke-17, Revolusi
Amerika, Revolusi Prancis, Perang Kemerdekaan Prusia, dan revolusi pada 1830
serta 1848
Akhir Abad XIX dan Abad XX: Sejarah
Kritis dan Sejarah Baru
Sudah lama sejarah kritis dirintis,
dari mulai Jean Bodin yang menulis Method
for Easily Understanding History pada abad ke 16, hingga Ranke yang menulis
A Critique of Modern Historical Writers
pada abab ke 19.
Pada tahun 1911 Robinson menulis The New History yang memuat dengan jelas
program sejarah yang baru itu. Sejarah baru menekankan pentingnya ilmu ilmu
sosial.
0 komentar:
Posting Komentar